2.1
Pengertian Harddisk
Hardisk
merupakan piranti penyimpanan sekunder dimana data disimpan sebagai pulsa
magnetik pada piringan metal yang berputar yang terintegrasi. Data disimpan
dalam lingkaran konsentris yang disebut track. Tiap track dibagi dalam beberapa
segment yang dikenal sebagai sector. Untuk melakukan operasi baca tulis data
dari dan ke piringan, harddisk menggunakan head untuk melakukannya, yang berada
disetiap piringan. Head inilah yang selanjut bergerak mencari sector-sector
tertentu untuk dilakukan operasi terhadapnya. Waktu yang diperlukan untuk
mencari sector disebut seek time. Setelah menemukan sector yang diinginkan,
maka head akan berputar untuk mencari track. Waktu yang diperlukan untuk
mencari track ini dinamakan latency
Harddisk merupakan media
penyimpan yang didesain untuk dapat digunakan menyimpan data dalam kapasitas
yang besar. Hal ini dilatar belakangi adanya program aplikasi yang tidak
memungkinkan berada dalam 1 disket dan juga membutuhkan media penyimpan berkas
yang besar misalnya database suatu instansi. Tidak hanya itu, harddisk
diharapkan juga diimbangi dari kecepatan aksesnya. Kecepatan harddisk bila
dibandingkan dengan disket biasa, sangat jauh. Hal ini dikarenakan harddisk
mempunyai mekanisme yang berbeda dan teknologi bahan yang tentu saja lebih baik
dari pada disket biasa. Bila tanpa harddisk, dapat dibayangkan betapa banyak
yang harus disediakan untuk menyimpan data kepegawaian suatu instansi atau
menyimpan program aplikasi. Hal ini tentu saja tidak efisien. Ditambah lagi
waktu pembacaannya yang sangat lambat bila menggunakan media penyimpanan disket
konvensional tersebut.
2.2 Sejarah Perkembangan Harddisk
Hardisk atau harddisk drive(HDD)
atau hard driver (HD) adlah sebuah komponen perangkat keras yang menyimpan data
sekunder dan berisi piringan magnetis.Hardisk diciptakan pertama kali oleh
insinyur IBM, Reynold Johnson ditahun 1952.HDD pertama tersebut terdiri dari 50
piringan berukuran 2 kaki(0.6 meter) dengan kecepatan rotasi mencapai 1.200
rpm(rotasion per minute) dengan kapasitas penyimpanan 5 MB.Hardisk zaman
sekarang sudah ada yang hanya selebar 0,6 cm dengan kapasitas 750 GB.
Dalam perkembangan kini HDD secara
fisik menjadi semakin tipis dan kecil namum memiliki daya tamping yang sangat
besar. HDD kini juga tidak hanya dapat terpasang di dalam tetapi ada juga dapat
dipasang di luar dengan menggunakan kabel USB ataupun FireWire.
Hardisk disusun
dari piringan-piringan seperti CD . kedua permukaan piringan diselimuti oleh
bahan bahan magnetic. Permukaan dari piringan di bagi-bagi menjadi track yang
memutar yang kemudian di bagi lagi menjadi beberapa sector. Sebuah harddisk
biasanya terdiri lebih dari satu piringan atau lempengan yang dilapisi oksida
besi.Lempengan ini disebut denga platter.setiap platter terdiri dari dua
sisi.Cara penyimpanan data sama dengan cara penyimpanan pada disket.
Harddisk Drive atau yang sering disebut
sebagai ‘ harddisk saja ‘ merupakan salah satu komponen terpenting dalam
komputer. Harddisk Drive mempunyai nama lain yang secara umum disebut recording
media yang berfungsi untuk menyimpan data ( informasi ). Banyak dari kita yang
menggunakan harddisk, tetapi mungkin sedikit sekali orang yang mengetahui asal
usul dari Harddisk Drive. Oleh karena itu dalam forum ini saya mencoba untuk
membahas asal usul dari Harddisk terlebih dahulu.
Harddisk Drive pertama kali dibuat dan
diproduksi oleh perusahaan IBM pada tahun 1956 yang kemudian disebut sebagai
HDD Generasi pertama. HDD pertama ini ditemukan dan diciptakan oleh Reynold
Johnson. HDD ini berlabel RAMAC 305 yang mempunyai kapasitas 5 Mega Bits atau
5.000.000 bits dan berukuran 24 INCH dan menggunakkan single head dalam pengaksessaanya.
Pada tahun 1961 IBM menciptakan HDD dengan
menggunakkan head yang terpisah dalam setiap komponen datanya. Yang disebut
juga Disk Storage Unit Control System Meganical International System. Dan HDD
pertama yang dapat removable ( dapat dicopot atau dipasang lagi ) adalah IBM
1311, yang menggunakan IBM 1316 untuk menyimpan 2 juta karakter.
Di tahun 1973, IBM mengenalkan IBM 3340,
yang merupakkan HDD pertama yang menggunakan sistem disk “ Whincester “, yang
pertama menggunakan sealed head/disk assembly ( HDA ). Teknologi ini didesign
oleh Kenneth Haughton.
Sebelum tahun 1980-an, kebanyakkan HDD
berurukuran 8 INCH atau 14 INCH, sehingga membutuhkan banyak tempat untuk
menyimpan HDD tersebut. Sampai pada tahun 1980, ketika Seagate teknologi
mengenalakan ST-506 yang merupakan HDD pertama yang berukuran 5,25 inch dengan
kapasitas 5 megabites.
Dan sekarang ini bahkan, HDD sudah mencapai
capasita Terrabites dalam ukuran 3,5 inch, untuk itu dibawah ini saya
menyediakan timeline yang saya dapat dari suatu web tentang perkembangan HDD
sampai saat ini.
2.3 Bagian
bagian Harddisk
1.
Spindle
Harddisk terdiri dari spindle yang menjadi pusat
putaran dari keping-keping cakram magnetik penyimpan data. Spindle ini berputar
dengan cepat, oleh karena itu harus menggunakan high quality bearing.
Dahulu harddisk menggunakan ball bearing namun kini harddisk sudah menggunakan fluid bearing. Dengan fluid
bearing maka gaya friksi dan tingkat kebisingan
dapat diminimalisir. Spindle ini yang menentukan putaran harddisk.
Semakin cepat putaran rpm
harddisk maka semakin cepat transfer
datanya.
2.
Cakram Magnetik (Magnetic Disk)
Pada cakram magnetik inilah
dilakukan penyimpanan data pada harddisk. Cakram magnetik berbentuk plat tipis dengan bentuk seperti
CD-R. Dalam harddisk terdapat beberapa cakram magnetik.
Harddisk yang pertama kali dibuat,
terdiri dari 50 piringan cakram magnetik dengan ukuran 0.6 meter dan berputar
dengan kecepatan 1.200 rpm. Saat ini kecepatan putaran harddisk sudah mencapai
10.000rpm dengan transfer data mencapai 3.0 Gbps.
3.
Read-write Head
Read-write
Head
adalah pengambil data dari cakram magnetik. Head ini melayang dengan jarak yang
tipis dengan cakram magnetik. Dahulu head bersentuhan langsung dengan cakram
magnetik sehingga mengakibatkan keausan pada permukaan karena gesekan. Kini
antara head dan cakram magnetik sudah diberi jarak sehingga umur harddisk lebih
lama.
Read-write
head
terbuat bahan yang terus
mengalami perkembangan, mulai dari Ferrite head, MIG (Metal-In-Gap) head, TF
(Thin Film) Head, (Anisotropic) Magnetoresistive (MR/AMR) Heads, GMR (Giant
Magnetoresistive) Heads dan sekarang yang digunakan adalah CMR (Colossal
Magnetoresistive) Heads.
4. Enclosure
Enclosure
adalah
lapisan luar pembungkus harddisk. Enclosure berfungsi melindungi semua bagian
dalam harddisk agar tidak terkena debu, kelembaban dan hal lain yang dapat
mengakibatkan kerusakan data.
Dalam enclosure terdapat breath
filter yang membuat harddisk tidak kedap udara, hal ini bertujuan untuk
membuang panas yang ada didalam harddisk karena proses putaran spindle dan
pembacaan Read-write head.
5.
Interfacing Module
Interfacing
modul
berupa seperangkat rangkaian elektronik yang mengendalikan kerja bagian dalam
harddisk, memproses data dari head dan menghasilkan data yang siap dibaca oleh
proses selanjutnya. Interfacing modul yang dahulu banyak dipakai adalah sistem IDE (Integrated Drive Electronics)
dengan sistem ATA yang mempunyai koneksi 40 pin.
Teknologi terbaru dari interfacing
module adalah teknologi Serial
ATA (SATA). Dengan SATA maka satu harddisk
ditangani oleh satu bus tersendiri didalam chipset, sehingga penanganannya
menjadi lebih cepat dan efisien. Harddisk SATA sekarang perlahan sudah
menggantikan harddisk ATA yang makin lama mulai hilang dari pasaran.
2.4 Karakteristik Harddisk
1.
Kerapatan Data/Teknologi Bahan
Merupakan ukuran
teknologi bahan yang digunakan seberapa besar bit data yang mampu disimpan
dalam satu satuan persegi. Dalam hal kerapatan data dari awal sampai sekarang
terjadi evolusi yang sangat kontras. Pada awal perkembangannya kerapannya
sekitar 0.004 Gbits/in2 tetapi pada tahun 1999 labortorium IBM sudah
ada sekitar 35.3 Gbits/in2. Tetapi menurut www.bizspaceinfotech.com
akan diperkenalkan apa yang dinamakan TerraBit density. Harddisk pada awal
perkembangannya, bahan yang digunakan sebagai media penyimpan adalah iron
oxide. Tetapi sekarang banyak digunakan media thin film. Media ini merupakan
media yang lebih banyak menyimpan data dari pada iron oxide pada luasan yang
sama dan juga sifatnya yang lebih awet.
2.
Struktur head baca/tulis
Head baca/tulis
merupakan perantara antara media fisik dengan data elektronik. Lewat head ini
data ditulis ke medium fisik atau dibaca dari medium fisik. Head akan mengubah
data bit menjadi pulsa magnetik dan menuliskannya ke medium fisik. Pada proses
pembacaan data prosesnya merupakan kebalikannya.
Proses baca tulis data
merupakan hal yang sangat penting, oleh karena itu mekanismenya juga perlu
diperhatikan. Dalam pendahuluan sebelumnya terdapat perbedaan letak fisik head
dalam operasinya. Dulu head bersentuhan fisik dengan metal penyimpan. Kini
antara head dan metal penyimpan sudah diberi jarak. Bila head bersentuhan
dengan metal penyimpan, hal ini akan menyebabkan kerusakan permanen fisik, head
yang aus, tentu saja panas akibat gesekan. Apalagi teknologi sekarang kecepatan
putar harddisk sudah sangat cepat. Selain itu teknologi head harddiskpun juga
mengalami evolusi. Evolusi head baca/tulis harddisk : Ferrite head,
Metal-In-Gap (MIG) head, Thin Film (TF) Head, (Anisotropic) Magnetoresistive
(MR/AMR) Heads, Giant Magnetoresistive (GMR) Heads dan sekarang yang digunakan
adalah Colossal Magnetoresistive (CMR) Heads. Ferrite head, merupakan teknologi
head yang paling kuno, terbuat dari inti besi yang berbentuk huruf U dan
dibungkus oleh lilitan elektromagnetis. Teknologi ini diimplementasikan pada
pertengahan tahun 1980 pada harddisk Seagate ST-251. Kebanyakan terdapat pada
harddisk yang ukurannya kurang dari 50MB. Metal-In-Gap (MIG), merupakan
penyempurnaan dari head Ferrite. Biasanya digunakan pada harddisk yang
ukurannya 50MB sampai dengan 100MB. Thin Film (TF) heads, berbeda jauh dengan
jenis head sebelumnya. Head ini dibuat dengan proses photolothografi seperti
yang digunakan pada pembuatan prosessor. (Anisotropic) Magnetoresistive
(MR/AMR) Heads, head ini digunakan untuk membaca saja. Untuk penulisannya
digunakan head jenis Thin Film. Diimplementasikan pada harddisk ukuran 1GB
sampai dengan 30GB. Giant Magnetoresistive (GMR) Heads, merupakan penemuan dari
peneliti Eropa Peter Gruenberg and Albert Fert. Digunakan pada harddisk ukuran
besar seperti 75GB dan kerapatan tinggi sekitar 10 Gbits/in2 sampai
dengan 15 Gbits/in2. Karena teknologi Giant Magnetoresistive (GMR)
mulai ditarik dari pasaran, sebagai penggantinya adalah Colossal
Magnetoresistive (CMR).
3.
Kecepatan Putar Disk
Kecepatan putar pada
jaman awal sekitar 3600RPM. Dengan semakin berkembangnya teknologi, kecepatan
putar ditingkatkan menjadi 4500RPM dan 5400RPM. Karena kebutuhan media
penyimpan yang mempunyai kemampuan tinggi dibuatlah dengan kecepatan 7200RPM
yang digunakan pada harddisk SCSI. berberda :
4.
Kapasitas
Kapasitas harddisk pada
saat ini sudah mencapai orde ratusan GB. Hal ini dikarenakan teknologi bahan
yang semakin baik, kerapatan data yang semakin tinggi. Teknologi dari Western
Digital saat ini telah mampu membuat harddisk 200GB dengan kecepatan 7200RPM.
Sedangkan Maxtor dengan Maxtor MaxLine II-nya yaitu harddisk berukuran 300GB
dengan kecepatan 5400RPM. Beriringan dengan transisi ke ukuran harddisk yang
lebih kecil dan kapasitas yang semakin besar terjadi penurunan dramatik dalam
harga per megabyte penyimpanan, membuat hardisk kapasitas besar tercapai
harganya oleh para pemakai computer biasa
2.5 Mekanisme Kerja Hard Disk
Proses baca tulis
dilakukan oleh lengan hd dengan media Fisik magnetikHead hardisk melakukan
konversi bits ke pulse magnetik dan menyimpannya ke dalam platters, dan
mengembalikan data jika proses pembacaan dilakukan Hard disk memiliki “Hard
platter” yang berfungsi untuk menyimpan medan magnet.Pada dasarnya cara kerja
hard disk adalah dengan menggunakan teknik perekaman medan magnet. Cara kerja
teknik magnet tersebut memanfaatkan Iron oxide (FeO) atau karat dari
besi, Ferric oxide (Fe2O3) atau oxida lain dari besi. 2 oxida tersebut
adalah zat yang bersifat ferromagnetic , yaitu jika didekatkan ke medan
magnet maka akan ditarik secara permanen oleh zat tersebut.
2.6
Proses Baca Hardisk
Saat sebuah sistem
operasi mengirimkan data kepada hard drive untuk direkam, drive tersebut
memproses data tersebut menggunakan sebuah formula matematikal yang kompleks
yang menambahkan sebuah bit ekstra pada data tersebut.Bit tersebut tidak
memakan tempat: Di kemudian hari, saat data diambil, bit ekstra tersebut
memungkinkan drive untuk mendeteksi dan mengkoreksi kesalahan acak yang
disebabkan oleh variasi dari medan magnet di dalam drive tersebut. Kemudian, drive tersebut
menggerakkan head melalui track yang sesuai dari platter tersebut. Waktu untuk
menggerakkan head tersebut dinamakan “seek time”. Saat berada di atas track
yang benar, drive menunggu sampai platter berputar hingga sector yang
diinginkan berada di bawah head. Jumlah waktu tersebut dinamakan “drive
latency”. Semakin pendek waktu `seek` dan `latency`, semakin cepat drive
tersebut menyelesaikan pekerjaannya. Saat komponen elektronik drive menentukan bahwa
sebuah head berada di atas sector yang tepat untuk menulis data, drive
mengirimkan pulsa elektrik pada head tersebut. Pulsa tersebut menghasilkan
sebuah medan magnetik yang mengubah permukaan magnetik pada platter. Variasi
yang terekam tersebut sekarang mewakili sebuah data. Membaca data
memerlukan beberapa proses perekaman. Drive memposisikan bagian pembaca dari
head di atas track yang sesuai, dan kemudian menunggu sector yang tepat untuk
berputar di atasnya. Saat spektrum magnetik tertentu yang mewakili
data Anda pada sector dan track yang tepat berada tepat di atas head pembaca,
komponen elektronik drive mendeteksi perubahan kecil pada medan magnetik dan
mengubahnya menjadi bit. Saat drive tersebut selesai mengecek error pada bit
dan membetulkannya jika perlu, ia kemudian mengirimkan data tersebut pada
sistem operasi
Tracks adalah bagian
dari sepanjanjang keliling lingkaran dari luar sampai ke dalam.Sedangkan sector
adalah bagian dari tracks.Sectors memiliki jumlah bytes yang sudah diatur. Ada
ribuan sector dalam HD 1 sector normalnya menyimpan 512 byte informasi
2.7 Penyebab Kerusakan Harddisk
1. Suhu yang terlalu panas.
Harddisk dengan suhu yang terlalu
tinggi akan sulit melakukan proses pembacaan data. Pembacaan data akan menjadi
kacau.
Suhu yang tinggi tersebut bisa disebabkan oleh karena ; sirkulasi udara dalam cpu tidak lancar, penggunaan computer yang terlalu lama, atau kipas power supply tidak bekerja.
2. Guncangan pada computer.
Suhu yang tinggi tersebut bisa disebabkan oleh karena ; sirkulasi udara dalam cpu tidak lancar, penggunaan computer yang terlalu lama, atau kipas power supply tidak bekerja.
2. Guncangan pada computer.
Guncangan
yang keras pada computer bisa menyebabkan kerusakan secara fisik pada harddisk.
Saat digunakan atau pada saat sedang bekerja, head harddisk mengambang diatas
permukaan piringan (platter). Jika terjadi guncangan tersebut, maka head
harddisk tersebut akan menyentuh bagian lain dari harddisk, sedangkan disk
tersebut sedang berputar dengan sangat cepat. Maka besar kemungkinan kerusakan
pada harddisk akan terjadi.
3. Mematikan
/ shutdown yang tidak sesuai prosedur.
Pada saat harddisk sedang bekerja
atau masih bekerja, kemudian tiba-tiba tombol power langsung dicabut, maka
posisi head akan berada di sembarang posisi. Hal inipun bisa menjadikan umur
harddisk lebih singkat.
2.8 Tanda-tanda kerusakan harddisk
Apabila menemui keadaan seperti dibawah ini,
lakukan langkah antisipasi yaitu segeralah backup data anda. Sehingga data anda
tetaplah selamat saat harddisk benar-benar rusak ( tidak dapat digunakan lagi
).
1. Sulit membaca data.Hal ini bisa
terjadi pula pada kondisi terjadi bad sector.
2. Bisa diformat, tetapi tetap tidak
dapat dibaca.Diformat bisa, tetapi tatkala digunakan untuk membaca data, head
kesulitan melakukan tugas ini.
3. Tidak ada respon atau hang.
4. Terjadi bad sector.Bad sector adalah
daerah pada harddisk yang sudah tidak dapat digunakan lagi untuk menyimpan
data. Bad sector ada yang sementara dan ada yang permanen.
5. Tidak ada suara mendenging.Motor
penggerak tidak bekerja dengan baik.
2.9 Langkah antisipasi
agar harddisk tetap awet
1. Berikan sirkulasi udara yang baik
pada cpu.
2. Jangan menutup lubang pada chasing,
kalau perlu beri kipas tambahan yang berhembus keluar cpu. Periksa kipas power
supply agar tetap berputar.
3. Letakkan computer pada tempat yang
sirkulasi udaranya lancar.
4. Mematikan secara prosedur, jangan
langsung cabut kabel power supply sementara computer masih bekerja.
5. Jangan menggerakkan harddisk ketika
computer sedang hidup.
Partisi harddisk.
Partisi harddisk.
6. Jangan dekatkan harddisk pada
magnet.
2.10 Tingkatan
Kerusakan Pada Harddisk
1. Level 1 Kerusakan yg terjadi pada
level ini bisanya disebabkan Bad sector. Untuk menanganinya ada beberapa cara
dan variasi percobaan, disesuaikan dengan merk harddisk dan banyaknya bad
sector.
a. Untuk penangan awal bisa gunakan
perintah FORMAT C:/C (sesuaikan dengan drive yg akan diformat). /C digunakan
untuk mebersihkan cluster yg rusak.
b. Langkah kedua jika belum berhasil
bisa gunakan program Disk Manager dari masing-masing pabrik pembuat Harddisk.
c. Jika belum berhasil juga anda bisa
gunakan software HDDREG , silahkan download di internet programnya.
d. Jika belum berhasil coba cara Low
Level Format atau Zero File.
e. Jika masih belum bisa, anda bisa
lakukan pemotongan sector harddisk yg rusak, dengan cara membaginya dan tidak
menggunakan sector yang rusak.
2. Level 2 Kerusakan yang terjadi pada
level 2 adalah Kehilangan Partisi Harddisk dan Data . Ini bisa disebabkan oleh
virus atau kesalahan menggunakan program utility. Ada yg perlu diperhatikan
dalam mengembalikan Partisi harddisk yang hilang, yaitu kapasitas harddisk dan
Jenis File Systemnya. Partisi dengan File System FAT lebih mudah dikembalikan
dibanding NTFS atau File System Linux.
a. Cek terlebih dahulu partisi harddisk
dengan menggunakan FDISK atau Disk Manager
b. Untuk mengembalikannya bisa gunakan
software seperti Acronis Disk Director, Handy Recovery, Stellar Phoniex dll.
3. Level 3 Kerusakan yg menyebabkan
harddisk terdeteksi di BIOS tetapi tidak bisa digunakan, selalu muncul pesan
error pada saat komputer melakukan POST. Biasanya ini disebabkan FIRMWARE dari
harddisk tersebut yg bermasalah. Untuk gejala ini banyak terjadi pada harddisk
merk Maxtor dengan seri nama-nama Dewa. Untuk memperbaikinya anda bisa download
program Firmware dari website merk harddisk tersebut.
4. Level 4 Kerusakan yang menyebabkan
Harddisk benar tidak terdeteksi oleh BIOS dan tidak bisa digunakan lagi. Ini
level yang tersulit menurut saya. Karena untuk perbaikannya kita butuh sedikit
utak atik perangkat elektronika dan komponen dalamnya. Menganggulangi harddisk
yang tidak terdeteksi oleh BIOS banyak cara.
a. Mengecek arus listrik yg mengalir ke
harddisk
b. Mengganti IC pada mainboard Harddisk
c. Buka Penutup Cover harddisk dan cek
posisi Head harddisk
d. Cara yg extreme harddisk yg rusak
bisa dikanibal dengan harddisk yg lain yg keruskan berbeda, bisa dengan cara
mengganti maiboardnya atau mengambil IC nya.
2.11 Jenis-Jenis Harddisk
1. Disk ATA / EIDE, hard disk dengan
tipe EIDE (Enhanced Integrated Drive Electronic) atau tipe ATA
(Advanced Technology Attachment) adalah standar versi terbaru
suatu antar muka disk yang sesuai untuk koneksi ke bus, Banyak
produsen disk memiliki rentang disk dengan antar muka EIDE /
ATA, disk semacam itu dapat dihubungkan langsung ke bus PCI,
yang digunakan pada banyak PC (personal computer). Keuntungan
drive EIDE / ATA yang signifikan adalah harganya yang cukup
murah, karena penggunaannya di pasaran PC. Salah satu
kekurangan utamanya adalah diperlukan kontroler terpisah untuk
tiap drive jika dua drive digunakan bersamaan untuk
meningkatkan performa. Salah satu produsen chip yang terkenal
sudah menyertakan kontroler yang memungkinkan disk EIDE / ATA
dihubungkan langsung ke motherboard.
2. Disk SCSI, banyak disk memiliki
antar muka yang didesain untuk koneksi ke bus SCSI standar. Disk tersebut
cenderung lebih mahal, tetapi mempunyai performa yang lebih baik, yang
dimungkinkan karena kelebihan bus SCSI daripada bus PCI. Akses yang bersamaan
dapat dilakukan ke banyak disk drive karena antar muka drive secara aktif
dihubungkan ke bus SCSI hanya pada saat drive tersebut siap untuk transfer
data. Hal ini terutama berguna dalam aplikasi dimana terdapat sejumlah besar
request untuk file kecil, yang sering terjadi dalam komputer yang digunakan
sebagai file server.
3. Disk RAID, menjanjikan performa
yang luar biasa dan menyediakan penyimpanan yang besar dan handal. Disk
tersebut digunakan baik dalam komputer performa tinggi atau dalam sistem yang
memerlukan keandalan yang lebih tingi dari tingkat normal. Akan tetapi, dengan
semakin menurunnya harga ke tingkat yang lebih terjangkau, disk tersebut
menjadi lebih menarik bahkan untuk sistem komputer dengan ukuran rata – rata.
4. Disk SATA, hard disk dengan tipe
SATA (Serial Advanced Technology Attachment), yaitu interface disk ATA
(Advanced Technology Attachment) dengan versi Serialnya menggunakan kabel tipis
yang memiliki total kabel kecil sekitar dua pertiga dari total kabel harddisk
dengan tipe EIDE atau ATA disk yang berjumlah 39 pins dan SATA mempunyai
kecepatan pengiriman data sangat tinggi serta mengurani latensi. Sehingga bus
serial ini mampu melebihi kecepatan bus paralel.
5. SATA dalam mentransfer data secara
berurutan atau serial lewat kabelnya dan juga secara teknik SATA menyusun
sendiri disk yang tersambung ke dalam motherboard tanpa adanya sistem master
ataupun slave, sehingga kabel SATA hanya dapat digunakan pada satu hard disk.
Tipe hard disk yang telah dibahas ini, semuanya masuk dalam kategori internal
hard disk, maksudnya yang diinstall di dalam CPU. Selain internal hard disk ada
juga eksternal harddisk (hard disk yang berada diluar CPU), jadi bisa dipindah
– pindahkan. Eksternal hard disk mempunyai kecepatan rotasi 7200 rpm,
pemasangannya sangat mudah, tidak perlu membongkar PC dan hanya dengan
menghubungkan port USB ke PC, dan dapat mentransfer data 480 Mbps.
0 komentar:
Posting Komentar